Dalam
menghapalkan Al-Qur’an, maka manusia saling berbeda kemampuannya. Ada yang
mampu menghapal satu halaman (mungkin yang diinginkan oleh Syaikh adalah dalam
satu hari-pent), ada yang mampu satu lembar, dan ada yang mampu hanya setengah
halaman atau kurang. Maka ini tergantung pada kemampuannya.
Dan
termasuk perkara yang membantu dalam menghapalkan Al-Qur’an adalah dengan
mengulang-ngulang serta meneliti hapalannya itu. Begitu juga dengan cara shalat
malam dengan membaca hapalannya tadi jika dia mampu untuk bangun malam. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya
bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu
itu lebih berkesan.” (Al-Muzammil: 6)
“Dan
pada sebahagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu.” (Al-Isra: 79)
Cara
lainnya adalah engkau mengambil bacaanmu dari para masyaikh (guru-pent) dan
menghapalkan di hadapan mereka. Apabila engkau tidak menemuinya, maka aku
nasehatkan kepadamu untuk mencocokkan bacaanmu dengan kaset-kaset para qari’
(pembaca Al-Qur’an) yang ahli dan membaca Al-Quran dengan metode yang benar.
Tidak dengan qari’ yang berlebih-lebihan dalam membaca. Bahkan hendaknya engkau
mencontoh bacaan qari yang mu’tadil dan mutawasith (yang membaca dengan baik, tidak
berlebih-lebihan).
Adapun
hadits, menghapalkannya akan lebih mudah apabila dilakukan tanpa sanad. Maka
mungkin saja engkau menghapalkan satu hadits dalam satu, dua atau tiga hari,
kemudian mengamalkan hadits tersebut. Ini akan membantu sehingga hapalan hadits
tersebut kokoh. Kemudian bermudzakarah (setor hapalan) kepada saudaramu serta
banyak mengulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih