Translate

Minggu, 16 Desember 2012

MAJA’AH AS-SADUSI


MAJA’AH AS-SADUSI:
Prajurit All-Round
Ikhwan/akhwat fiLlah, saya ingin mengajak anda berta’aruf
dengan: Maja’ah As-Sadusi. Mungkin tidak banyak di antara kita
yang mengenal atau mendengar nama pahlawan Islam yang satu ini.
Kepahlawanannya diceritakan secara lengkap oleh Khalid Muhammad
Khalid dalam bukunya “Enam Puluh Sahabat RasuluLlah.”
Kalau kita boleh terkagum-kagum dengan kehebatan tokoh-tokoh
fiktif semacam Rambo dan puluhan tokoh khayali lain dari
Hollywood, maka selayaknya kita akan lebih berdecak kagum dengan
ke”all-round”an tokoh nyata Maja’ah As-Sadusi ini. Selayaknya
pula kita mengenalkan pahlawan-pahlawan Islam ini kepada
anak-anak kita dan juga kita sendiri. Sehingga dengan demikian
kita dapat memperoleh ibroh dari para sahabat yang mendapat
binaan dan tarbiyah langsung dari RasuluLlah SAW.
Siapakah Maja’ah As-Sadusi? Ia adalah seorang prajurit biasa,
tapi lebih dari itu ia adalah seorang prajurit teladan kesayangan
khalifah Umar bin Khattab. Maja’ah memang mulai aktif dalam
berbagai pertempuran menegakkan al-Haq pada masa akhir
kekhalifahan Abu Bakr Ash-Shiddiq. Kesholehan dan keberanian
serta kehandalannya, membuat Khalifah Umar bin Khattab selalu
mempercayainya untuk melakukan tugas-tugas berat dalam setiap
ekspedisi.
Maja’ah memang seorang prajurit “all-round”. Dr. Muhammad
Khalid menulis bahwa Maja’ah adalah seorang intel yang mampu
menyusup ke dalam benteng pertahanan musuh tanpa dikenali
identitasnya, dalam hal ini setara dengan Hudzaifah Ibnul Yaman,
intel dalam perang Khandak. Disamping itu, ia juga merupakan
penunggang kuda dan pemanah yang ahli yang mampu mememanah suatu
sasaran dari jarak jauh dengan tepat, sambil memacu kuda dengan
kecepatan tinggi, dalam hal ini setara dengan sahabat RasuluLlah
yang lebih senior yaitu: Al-Barra ibnul Malik.
Tidak itu saja, Maja’ah pun seorang prajurit yang ahli
memainkan pedang dan mampu melakukan duel simultan hingga
membunuh 200 tentara musuh dalam sebuah pertempuran. Dalam hal
ini setara dengan SyaifuLlah: Khalid bin Walid. Dan keahliannya
yang lain – ini yang tidak tertandingi oleh sahabat lain – adalah
dalam hal menyelam. Ia adalah seorang penyelam ulung di dalam
arus air yang kuat tanpa menggunakan peralatan selam. Maja’ah lah
yang pertama kali membentuk “pasukan katak” dalam sejarah Islam,
yaitu saat melakukan serangan ke benteng terakhir imperium
Persia: Tustar.
Wassalamu’alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih