Ada Beberapa cara untuk memanfaatkan uang antuk kebaikan meski
dianggap sepele namun mempunyai makna yang besar,, diantaranya adalah:
1. Traktir teman
Bagaimana mungkin saya
melupakan yang satu ini? Mentraktir teman sepertinya perkara remeh
bukan? Kalau Anda adalah seorang yang sering melakukan hal ini,
mentraktir teman mungkin bukanlah termasuk "amal soleh" di mata Anda.
Tapi tahukah Anda, ada beberapa tipe orang di luar sana yang boleh jadi
sangat menantikan "uluran" traktiran Anda. Kalau tidak percaya,
datanglah ke beberapa teman Anda yang saat ini masih berstatus sebagai
mahasiswa atau pelajar - Yogyakarta gudangnya manusia tipe ini - pada
tanggal-tanggal tua, antara 25 - 31, lalu ajaklah ia makan bersama.
Tempat Anda mentraktir nantinya tidaklah perlu sekelas Pizza Hut,
Starbucks, atau McDonald yang bisa memaksa Anda untuk mengeluarkan 50
ribu rupiah lebih per kepala untuk sekali makan. No ... no .. no ..
jangan di situ.
Dengan uang 100 ribu, saya sarankan Anda untuk
mengajaknya ke warung sederhana yang menyediakan paket nasi telur + es
teh manis dengan harga 5 ribu rupiah per porsi. Apa? Hanya 5 ribu/porsi.
Yoa, tepat sekali. Tapi untuk membedakannya dengan traktiran biasa,
usahakan Anda ulangi praktik jenaka ini sebanyak 20 kali. Kenapa 20
kali? Karena seratus ribu dibagi lima ribu sama dengan dua puluh (100 : 5
= 20). Oleh karena itulah, kalau Anda mampu menemukan tempat makan
seperti itu, Anda bisa membahagiakan seorang teman yang mungkin sekali
sedang kejang-kejang menunggu uang kiriman dari orang tuanya selama enam
hari (3 x 6 hari = 18 kali traktir) berturut-turut. Tentu dengan asumsi
bahwa setiap harinya teman Anda tadi membutuhkan tiga piring nasi
beserta lauk pauknya. Oh ya, kalau masih ada kelebihan 10 ribu, Anda
bisa memanfaatkannya untuk mentraktir teman Anda di hari ketujuh
sebanyak dua kali traktiran. Gampang bukan?
Nah lho, asyik bukan? Anda sudah menolong dengan uang yang terbilang kecil. Tapi dengan gaya tentunya. Coba deh ...
2. Sodaqoh Dapat Majalah
Selain
mentraktir teman, insyaallah uang 100 ribu Anda juga bisa jadi berkah
dengan cara berikut; datangilah Pondok Pesantren Hidayatullah di kota
Anda, lalu belilah Majalah Suara Hidayatullah di dalamnya. Tapi
alih-alih membayar dengan uang 25 ribuan (banderol harga majalah), saya
sarankan Anda langsung saja menebus satu eksemplar majalah tersebut
dengan uang 100 ribu tadi. Jangan lupa berpesan kepada si penerima uang
tadi bahwa kelebihan uang yang masih ada di dalam transaksi pembelian
akan Anda niatkan untuk membantu operasional pondok yang biasanya
dipenuhi oleh hamba-hamba Allah yang berstatus yatim, piatu, atau yatim
piatu. Anda dapat majalah, dapat ilmunya, sekalian sedekahnya. Pokoknya
borong amal soleh deh! Asyik bukan?!
Lalu kenapa bersedekah
untuk Pondok Pesantren ini? Karena mereka memang membutuhkannya. Pernah
suatu waktu saya berdiskusi secara empat mata dengan salah seorang
pengurus Ponpes Hidayatullah yang ada di Gorontalo. Dalam percapakapan
tersebut, si pengurus bercerita bahwa Ponpes Hidayatullah memang masih
mengandalkan sumbangan donatur untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya
yang di dalamnya mencakup pemenuhan salah satu kebutuhan mendasar para
penghuni ponpes tersebut, yakni konsumsi untuk para santri yang umumnya
berstatus anak-anak tidak mampu. Dari situ kita boleh berprasangka baik
bahwa kalaulah ada kelebihan uang dari hasil transaksi majalah, maka ada
kemungkinan kelebihan tersebut akan diserahkan kembali kepada anak-anak
yang sangat dijunjung tinggi oleh Allah dalam firmannya. Tidak percaya?
Pencarian menggunakan kata "yatim" akan mengeluarkan 22 ayat yang
berkaitan. Kalau Allah sudah menyinggung sesuatu di kitab sucinya sampai
22 kali, kemungkinan besar sesuatu itu memang spesial.
3. Beli .....
Beli
apa hayo? Tahukah Anda, sudah beberapa bulan ini saya selalu
menganjurkan Anda untuk sedekah dan sedekah di dalam tulisan saya yang
berjudul "Cara Mensyukuri Uang 100 Ribu ....". Di beberapa bulan
mendatang, saya akan mencoba untuk membuat beberapa tipe "sedekah" yang
berbeda dari biasanya. Dan saya harap Anda pun akan semangat dan
tertarik dengannya. Semoga saja Anda tetap penasaran. Amin.
sumber: http://pengusahamuslim.com/c-1700
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih