D. Pasar Oligopoli
Adalah struktur pasar di mana hanya
ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri dan
mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Pasar oligopoli adalah suatu
bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual
dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah
industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang
besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
Cirinya adalah:
• Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4
atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai 70%-80% nilai seluruh produksi atau
penjualan produknya
• Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi
• Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh)
dan ada kalanya sangat lemah
• Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal
yang diperlukan sangat besar.
• Promosi relatif diperlukan
Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar
oligopoli, maka disebut duopoly.
Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen
disebut pure oligopoly, sedangkan produknya diferensiasi dikenal differentiated
oligopoly.
Strategi penentuan harga dapat ditempuh dengan dua
cara:
• Collusion (kesepakatan/persekongkolan)
• Non-collusion (tanpa persekongkolan)
Beberapa cara untuk mengetahui derajat oligopoli:
• Concentration ratio
• Herfindahl Index
• Contestable Markets
Model Oligopoli yang penting:
• Kinked Demand Curve Model (Paul Sweezy, 1939)
• Game Theory (Prisoner’s, advertiser’s, and pricing
dilemmas)
• Cartel Arrangement
• Price Leadership
• Sales Maximization Model (William Baumol, 1959)
Strategi untuk menghalangi potensial entrants:
1. Entry limit pricing
2. Capacity barrier to entry
3. Multi-product cost barrier
4. New product development as a barrier to entry
Perusahaan Oligopoli sering menghadapi persoalan yang
dikenal dengan ‘priosoner’s dilemma’, refers to a situation in which each firm
adopts its dominant strategy but each could do better (ie. earn larger profits)
by cooperating.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih